Free Lines Arrow

Rabu, 30 Mei 2012

Gunung Selamet, Jawa Tengah


Gunung Selamet (3.432 m.dpl) adalah gunung berapi yang terdapat di Pulau Jawa, Indonesia. Gunung ini berada di perbatasan Kabupaten Brebes, Banyumas, Purbalingga, dan Kabupaten Pemalang, Provinsi Jawa Tengah, Dengan posisi geografis 7°14,30' LS dan 109°12,30' BT, dan merupakan yang tertinggi di Jawa Tengah serta kedua tertinggi di Pulau Jawa, Setelah Gunung Semeru. Di kaki gunung ini terdapat sebuah kawasan wisata bernama Baturraden. Gunung Slamet merupakan salah satu gunung yang menjadi tujuan ekspedisi para pendaki, baik dari wilayah setempat maupun wilayah lainnya.


Aktivitas terakhir gunung selamet terjadi pada bulan Mei 2009, sampai bulan Juni masih terus mengeluarkan lava pijar. Letusan besar terakhir terjadi pada tanggal 13 juli 1988, yang menimbulkan lidah api dan semburan lava pijar setinggi 300 meter. Sejak tahun 1948 hingga tahun 1969 gunung ini meletus sebanyak 12 kali, yang menyebabkan pada bagian kepundan mengalami perubahan yang sangat signifikan.

Pendakian ke Gunung Selamet cukup berbahaya, karena hutannya masih lebat dan jarang didaki, selama tahun 1975 - 1994 tercatat 17 orang meninggal di gunung ini, 10 orang diantaranya meninggal karena hujan salju pada bulan Februari 1992. Suhu dipuncak Gunung Selamet seringkali mencapai 0°C, karenanya kita harus menyiapkan fisik, logistik dan perlengkapan yang cukup untuk mendaki gunung ini.

Rute Pendakian
Untuk mencapai puncak Gunung Selamet, kita bisa melalui beberapa jalur: Jalur Gambuhan-Jurangmangu, Jalur Baturaden, Jalur Bambangan dan Jalur Kaliwadas. Jalur yang paling dekat dan lebih aman, adalah dari Bambangan dan Jurangmangu, yang merupakan jalur yang dianjurkan, sedangkan jalur Baturaden sebaiknya dihindari karena banyak ditumbuhi rumput-rumput liar dan medannya terjal serta berbahaya.

Jalur Bambangan
Jalur Bambangan adalah jalur yang sangat populer dan merupakan jalur yang paling sering didaki. Rute Bambangan merupakan rute terpendek dibandingkan rute Batu Raden dan Kali Wadas. Dari kota Purwokerto naik bus ke tujuan Purbalingga dan dilanjutkan dengan minibus dengan tujuan Bobotsari turun di Serayu. Perjalanan disambung menggunakan mobil bak angkutan pedesaan menuju desa Bambangan, yang merupakan desa terakhir di kaki gunung Slamet.

Di dusun yang berketinggian 1279 m.dpl ini para pendaki dapat memeriksa kembali perlengkapannya dan mengurus segala administrasi pendakian. Selepas dari jalan aspal perkampungan belok ke kanan, kita akan menyeberangi sungai, Selanjutnya akan melewati ladang penduduk selama 1 jam menuju Pos Payung. Pos Payung merupakan pos pendakian yang menyerupai payung raksasa dan masih berada di tengah-tengah perkebunan penduduk. Selepas pos Payung kita lanjutkan menuju Pondok Walang dengan jalur yang sangat licin dan terjal di tengah-tengah lingkungan hutan hujan tropis, selama kurang lebih 2 jam. Selepas pondok Walang, medan masih seperti sebelumnya, jalur masih tetap menanjak di tengah panorama hutan yang sangat lebat, selama kira-kira 2 jam menuju Pondok Cemara.

Selepas pondok Cemara pendakian dilanjutkan menuju Pos Samaranthu selama 2 jam perjalanan. Samaranthu merupakan pos ke 4. Kira-kira 15 menit dari pos ini terdapat mata air bersih yang berupa sungai kecil. Selepas Samaranthu, medan mulai terbuka dengan vegetasi padang rumput. kita akan melewati Sanghiang Rangkah yang merupakan semak-semak yang asri dengan Edelweiss di sekelilingnya, kita juga akan melewati Sanghiang Jampang untuk melihat terbitnya matahari.

Kira-kira 30 menit kemudian pendaki akan tiba di Plawangan. Plawangan merupakan pintu menuju puncak Selamet, dari tempat ini kita akan dapat menikmati panorama alam yang membentang luas di arah timur. Selepas Plawangan lintasan semakin menarik sekaligus menantang, selain pasir dan bebatuan sedimentasi lahar yang mudah longsor pada sepanjang lintasan, di kanan kiri terdapat jurang dan tidak ada satu pohon pun yang dapat digunakan sebagai pegangan.

Di daerah ini sering terjadi badai gunung, oleh karena itu pendaki disarankan untuk mendaki di pagi hari. Kebanyakan pendaki meninggalkan barang-barang mereka di bawah untuk memperingan beban. Dari Plawangan sampai di puncak dibutuhkan waktu 30-60 menit.

Jalur Kaliwadas
Kaliwadas merupakan sebuah dusun yang berketinggian 1850 m.dpl dan masuk wilayah Desa Dawehan, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, atau tepatnya berada pada barat daya lereng Gunung Selamet. Untuk menuju Kaliwadas dapat ditempuh dari kota Bumiayu menuju Pangasinan dengan menggunakan Angkutan Pedesaan jenis Colt yang memakan waktu 2 jam. Setiba di Pasar Pangasinan, kita lanjutkan menuju Kaliwadas dengan menggunakan Jeep Hardtop atau menggunakan angkutan umum jenis kendaraan terbuka yang beroperasi hingga pukul 18.00.

Kita dapat menyiapkan segala perbekalan dan perizinan dari Kaliwadas ini. Satu jam kemudian kita akan melewati Tuk Suci yang oleh penduduk setempat diartikan sebagai mata air suci. Di Tuk Suci ini terdapat aliran air yang berfungsi sebagai pengairan desa di bawahnya. Selepas Tuk Suci, medan mulai menanjak menembus lorong-lorong tumbuhan Bambu yang berukuran kecil. Penduduk sekitar menyebutnya Pringgodani. Enam puluh menit kemudian pendaki akan tiba di Pondok Growong.

Pondok Growong merupakan tempat yang cocok untuk mendirikan tenda. Di sekitar area ini banyak ditemukan pohon besar yang di bawahnya terdapat lubang berukuran cukup besar. Selepas pondok Growong lintasan relatif datar sampai pada sebuah jembatan kecil yang bemama Taman Wlingi, yang berada di ketinggian 1.953 m.dpl. Di daerah ini terdapat persimpangan, lintasan yang lurus dan lebar menuju ke Sumur Penganten. Berjarak 500 m dari area terdapat sumber air, yang juga merupakan sebuah tempat keramat di mana banyak peziarah yang datang untuk meminta berkah. Jalur ke kiri merupakan lintasan yang menuju ke puncak. Di sepanjang lintasan mulai banyak dijumpai pohon tumbang dan pohon penyengat. Lintasan kadang tertutup oleh semak belukar sehingga kita harus waspada agar tidak tersesat. Lintasan mulai kembali melebar ketika kita melewati persimpangan Igir Manis yang berada di ketinggian 2.600 m.dpl. Di sekitar area ini akan didapati tetumbuhan edelweiss dan tumbuhan arbei. Setelah itu kita akan sampai di Igir Tjowek yang berada di ketinggian 2.750 m.dpl. Di sini terjadi pertemuan jalur dengan jalur Baturaden. Beberapa meter kemudian barulah kita sampai di Plawangan.

Jalur Batu Raden
Dari kota Purwokerto menuju tempat wisata Batu Raden menempuh jarak 15 km arah utara dan dapat ditempuh selama 30 menit dengan menggunakan Angkutan umum. Batu Raden yang merupakan daerah wisata yang terkenal dengan Pancuran Telu dan Pitu ini berada di ketinggian 760 m.dpl. Pancuran tersebut merupakan aliran mata air panas yang mengandung belerang. Jalur ini merupakan jalur tersulit dan jarang dilalui pendaki.

Selepas pal Taman Wisata Batu Raden, lintasan berbelok ke kanan dan menurun. Dalam perjalanan menuju Pos I banyak ditemui cabang lintasan, yang merupakan jalan tikus yang banyak dibuat oleh penduduk setempat. Di tengah perjalanan kita akan melewati sebuah sungai. Setelah itu lintasan kembali datar dengan sajian jurang yang menganga pada sisi kanan lintasan. Untuk sampai di pos I dibutuhkan waktu selama 3 jam.
Selepas pos I lintasan mulai menanjak dengan sajian hutan yang rimbun dan asri selama 2 jam. Untuk sampai di Pos III dibutuhkan waktu selama 3 jam dengan lintasan yang tidak begitu menanjak. Vegetasi di pos III masih dalam kungkungan hutan hujan Tropis. Selepas itu pendaki akan melipir pada sebuah punggungan tipis yang berada di ketinggian 1.664 m.dpl. Daerah tersebut bemama Igir Leiangar. Selepas Pos IV, tepatnya di puncak Gunung Malang, akan ditemui persimpangan dengan jalur Kaliwadas. Kemudian perjalanan dilanjutkan menuju ke Plawangan. 

Jalur Gambuhan
Jalur utara ini kurang populer dibandingkan jalur Bambangan tetapi jalur ini sering di gunakan oleh petugas Vulkanologi untuk menuju kawah Gunung Slamet. Desa Gambuhan (1.000 m.dpl) lebih mudah dicapai dari arah Tegal. Dari Tegal kita naik Bus jurusan Moga (540 m.dpl) sejauh 64 Km lewat Pemalang. Dari Moga kita naik minibus ke Desa Gambuhan. Gambuhan dapat juga dicapai lewat Toewel. Dari Tegal dengan minibus kita menuju Toewel (850 m.dpl) lewat Bojong. Dari Toewel kita ganti minibus lagi ke Gambuhan.

Sebaiknya logistik telah dipersiapkan di Toewel. Dari Desa Gambuhan kita berjalan atau naik ojek ke Pos Vulkanologi yang jaraknya 700 meter, untuk mencatatkan diri dan meminta informasi tentang kondisi Gunung Selamet dan jalur pendakiannya. Disini kita bisa menemui Kepala Pos Vulkanologi, yang dapat membantu kita pemanduan dan penginapan. Dari Pos Vulkanologi kita meneruskan perjalanan ke Dusun Karang Sari Desa Jurangmangu melintasi jalan desa selama 30 menit perjalanan atau dengan ojek selama 10 menit saja.

Perjalanan kita mulai dari Dusun Karang Sari (1.050 m.dpl) dengan melewati Hutan Pinus menuju Pondok Buncis selama 30 menit. Dari Pondok Buncis perjalanan memasuki hutan alam dan Cemara, melewati Pondok Gribig (1.750 m.dpl), selama 1 jam perjalanan. Selanjutnya perjalanan diteruskan selama 1,5 jam ke Pondok Pakis (2.200 m.dpl). Jalan semakin menanjak, dan kita akan sampai di Penatus (2.350 m.dpl), setelah perjalanan selama 1 jam, dan diperlukan 1,5 jam lagi untuk mencapai Pondok Gua (3.000 m.dpl).

Perjalanan 1 jam dari Pondok Gua kita sampai di batas pasir sisa letusan yang dinamakan Samyang Wenang (3.200 m.dpl), melalui rerumputan dan vegetasi bunga Edelweis Jawa. Perjalanan akan melintasi medan yang semakin curam, berpasir dan berbatu lepas, yang mengharuskan kita berhati-hati. Setelah perjalanan 1,5 jam kita sampai di Gigir Kawah (3.400 m.dpl). Diperlukan 0,5 jam lagi untuk menuju Puncak Gunung Slamet yang terletak diakhir jalur Bambangan, sedangkan total perjalanan ke puncak 7-8 jam. Untuk kembali ke Gambuhan diperlukan waktu 4-5 jam.
 Masalah air perlu mendapat perhatian ekstra, karena di musim kemarau di Bambangan sulit mendapat air bersih dan sepanjang perjalanan ke puncak sudah tidak ada lagi mata air sedangkan di jalur Gambuhan sebaiknya air kita siapkan di Desa Jurangmangu.


Sumber : Suara Kebebasan 

0 komentar:

Posting Komentar

 
SELAMAT DATANG di BLOG SAYA, Terimah Kasih Atas Kunjungannya !